Pinrang 13 News : Perum Bulog gelar Konprensi Pers bersama sejumlah wartawan dari berbagai media kabupaten pinrang Rabu 22/04/25.
Koprenso Pers ini membahas tentang maraknya pemberitaan terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang di beli ke petani sebesar 6.500 per kilogram namun di duga di tingkat petani ada permainan dari tengkulak yang imbasnya mengarah ke Bulog.
Dalam Konprensi pers tersebut Perum Bulog melakukan klarifikasi yang di sampaikan langsung oleh pimpinan cabang Bulog Ivan Faisal yang di dampingi dia rekan Bulog lainnya serta ketua umum lembaga Minta Keadilan Madyarakat Rukri juga ketua Komando Garuda Sakti Lembaga Aliansi Indonesia Hasjuddin
Pada kesempatan tersebut, Ivan menyampaikan bahwa Bulog selalu berpihak kepada petani dan terkait harga kami selalu atensikan kepada para mitra kami untuk membeli gabah petani sesuai dengan HPP Rp.6.500 per kilogram kering sawah.
“Kami selalu menekankan kepada para mitra Bulog untuk membeli gabah sesuai dengan HPP dan bila ada mitra yang main mata terkait ini, kami tidak akan mentolerir,” ucap Ivan.
Dilanjutkannya, melalui kesempatan ini kami tekankan kami selalu siap untuk menampung gabah petani sesuai dengan instruksi dari Pemerintah pusat. Tapi kami harap para petani juga melihat kondisi sebelum panen agar semua berjalan lancar.
Adapun kasitas untuk penampungan gudang Bulog yakni 35.500 ton suadh penuh untuk itu bulog melakukan sewa gudang namun harus sesuai standar pillial bekerja sama dengan TNI agar hasil panen petani dapat terakomodir semua.
Untuk sementara ini bulog telah mendapatkan tambahan space gudang 35000 ton dan masih ada potensi tambahan gudang sewa/pillia sebesar 6000 ton lagi
Ivan mengatakan karena bulog tidak mempunyai penggilingan maka dari itu bulog melakukan mitra penggilingan, ujar nya
Selanjutnya Ivan mengatakan kami harus selalu siap untuk menampung gabah petani tapi kami harap para petani memanen padinya pada waktunya, dia juga berharap kepada petani jika kondisi tidak memungkinkan dalam hal ini hujan sebaiknya jangan dulu panen,harapnya.(*)