Sidrap — Malam ini, Sabtu, 2 November 2024, Desa Dengeng-dengeng berkilau.
Bintang-bintang seakan turun untuk menyambut tamu istimewa. H. Mashur dan H. Nasiyanto, calon Bupati dan Wakil Bupati Sidrap nomor urut 3, hadir di tengah riuh rendahnya suara tawa dan harapan.
Warga berkumpul, wajah-wajah ceria menanti janji-janji baru. Suasana hangat, bagaikan pelukan mentari yang lembut di pagi hari.
H. Mashur, sosok karismatik, melangkah penuh percaya diri. Senyum menghiasi wajahnya.
“Bersama kita bisa!” teriaknya, suaranya memecah malam. Kata-kata itu bukan sekadar ucapan, tetapi benih harapan yang ditaburkan di hati setiap pendengar. Tim HAMAS NA di belakangnya, siap menyalakan semangat perubahan.
Di tengah kerumunan, H. Nasiyanto, yang akrab disapa Nas, tak kalah bersemangat. Ia menjelaskan program unggulan yang siap digulirkan. Program Macca, fokus pada pendidikan, akan merenovasi seluruh sekolah yang rusak. “Sekolah adalah tempat masa depan,” ujarnya.
Dengan teknologi modern, kualitas pembelajaran akan meningkat. Beasiswa untuk siswa berprestasi dan yang kurang mampu siap diberikan.
Nas menyebut Mario, program untuk pertanian dan perkebunan. Menjamin harga gabah stabil, sekitar Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per kilogram. “Petani adalah pahlawan kita,” katanya tegas.
Ketersediaan pupuk, distribusi bantuan, dan irigasi yang lancar akan menjadi prioritas. Pitu Rawa dan Pitu Riase akan dibangun sebagai kawasan industri dan pariwisata. “Mari kita bawa Sidrap ke kancah nasional,” tambahnya.
Kesehatan juga jadi sorotan. Melalui program Madising, mereka bertekad membangun Rumah Sakit Regional. “Kesehatan adalah hak semua,” tegas H. Mashur. Pelayanan kesehatan gratis setiap bulan menjadi komitmen mereka.
Tak hanya itu, infrastruktur akan ditingkatkan melalui program Madeceng. Jalan, jembatan, dan fasilitas publik akan menjadi prioritas. “Kota kita harus nyaman dan aman,” ujar Nas.
H. Mashur dan Nas, dengan harapan di pundak mereka, tak henti-hentinya menawarkan janji. Di tengah keramaian, setiap warga merasa terikat. Masyarakat siap melangkah bersama HAMAS NA.
Malam itu, Dengeng-dengeng bukan sekadar tempat. Ia menjadi saksi sejarah. Harapan baru lahir, bagaikan fajar yang menyongsong pagi.(*)