SIDRAP – Suasana duka dan haru menyelimuti Pekuburan Abadi Lingkungan 1, Kelurahan Rijang Pittu, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Jumat, 11 Oktober 2024, pagi ini, saat pemakaman seorang bayi yang baru lahir dari seorang warga pendatang asal Makassar, Nurhayati (40).
Tragedi memilukan ini terjadi ketika bayi tersebut meninggal dunia sesaat setelah dilahirkan, meninggalkan ibunya yang terpukul dan tidak memiliki keluarga di Kabupaten Sidrap.
Dalam momen penuh simpati dan keikhlasan, AIPTU Budi Santoso, Bhabinkamtibmas Kelurahan Rijang Pittu dan Desa Tanete, beserta Lurah Rijang Pittu dan tokoh masyarakat setempat mengambil langkah mulia untuk membantu Nurhayati.
Mereka bersama-sama menggali liang lahat dan memakamkan bayi yang tak berdosa tersebut pada pukul 08.30 wita di Pekuburan Abadi Rijang Pittu.
Kehadiran pihak kepolisian dan warga dalam membantu prosesi pemakaman ini mencerminkan rasa kebersamaan dan kepedulian yang mendalam dari masyarakat Sidrap terhadap sesama, khususnya bagi mereka yang berada dalam situasi sulit seperti Nurhayati.
Meski tanpa kehadiran keluarga, dukungan yang diterima oleh Nurhayati dari Polsek Maritengngae, Polres Sidrap, serta warga sekitar memberikan sedikit ketenangan di tengah kedukaannya.
Kapolres Sidrap, Dr. AKBP Fantri Taherong, S.H.,S.I.K.,M.H melalui Kapolsek Maritenggae, IPTU Antonius Pasakke, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin antara Bhabinkamtibmas, lurah, dan warga setempat dalam membantu keluarga yang berduka.
“Ini adalah contoh nyata dari solidaritas dan kemanusiaan. Masyarakat Sidrap selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang asal-usul mereka,” ungkap Kapolsek.
Situasi di lokasi pemakaman berjalan lancar dan kondusif. Rasa hormat dan belas kasih begitu terlihat di antara warga yang turut hadir.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya sikap saling peduli dan tolong-menolong, terutama bagi mereka yang jauh dari keluarga dan tengah menghadapi masa-masa sulit. (*)